Berita Milan, Nasib 3 Permata Rossoneri di Era RedBird, Wonderkid 'The Next Zlatan' Dilempar? AC Milan dilaporkan secara resmi diakuisisi perusahaan investasi asal Amerika Serikat, RedBird, Selasa (31/5/2022). Laporan Reuters yang mengutip ANSA menyebut, RedBird membeli Milan dari Elliott Management dengan nilai mencapai 1,3 miliar euro (US$ 1,39 miliar) atau setara Rp 20,2 triliun.
Kepindahan kepemilikan ini diyakini akan secara langsung mempengaruhi kebijakan transfer rossoneri pada mercato (jendela transfer) musim panas yang dimulai Juni ini. Terkait kebijakan itu, hal itu berarti Milan juga harus membuat keputusan soal masa depan tiga pemain muda mereka menjelang musim baru. Mereka adalah Daniel Maldini (20), Lorenzo Colombo (20), dan Marko Lazetic (18).
Hal yang menarik, ketiganya berposisi sebagai penyerang, sebuah pos yang tengah diupayakan MIlan diisi oleh para striker anyar mengingat dua striker mereka, Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic sudah 'uzur'. Ketiga pemain muda Milan itu disebut sebut adalah 'permata' berharga yang akan bisa bersinar di masa depan jika mendapat perlakuan secara benar. Karena itu, AC Milan mesti hati hati mengambil keputusan.
La Gazzetta dello Sport menyoroti hal ini dan memberikan ulasan terhadap nasib tiga permata rossoneri ini di era RedBrid. Media Italia itu memulai ulasannya dengan membahas Daniel Maldini. Generasi ketiga keluarga Maldini di AC Milan itu bermain delapan pertandingan dengan total waktu bermain sebanyak 143 menit di Serie A musim lalu.
Dia berusia 20 tahun dan memiliki kontrak hingga 2024. Saat ini, Daniel Maldini memang hanya berperan sebagai pemain pelapis di skuad utama Milan. Namun, itu tidak bisa dipandang remeh mengingat komposisi kedalaman skuad amat dibutuhkan dalam kompetisi seketat Serie A.
Tercatat, Milan beberapa kali mengalami krisis pemain karena banyaknya pemain inti yang dihajar cedera musim lalu. Dalam situasi itu, Daniel Maldini, yang merupakan jebolan akademi Milanello, menjadi sangat berharga. Namun, dia juga butuh ruang bermain regulaer agar bakatnya makin terasah.
Skenario yang paling mungkin adalah dia akan dipinjamkan agar dia bisa mengumpulkan lebih banyak menit dan pengalaman lebih. Adapun Lorenzo Colombo telah kembali dari masa peminjamannya di SPAL di Serie B. Di SPAL sang pemain mencetak 6 gol dalam 34 penampilan.
Namun semua golnya tercipta dalam periode Agustus hingga Desember yang artinya, beberapa bulan belakangan Colombo paceklik gol. Sebuah hal yang membuat masa depannya menjadi tidak pasti. Pun begitu, pemain yang digadang sebagai penerus Zlatan Ibrahimovic, diyakini akan dipertahankan Milan untuk terus diasah menjadi penyerang kaliber dunia.
Terakhir, ada Marko Lazetic. Dia menjadi penandatanganan terakhir era Elliott, mengingat kepemilikan Milan sudah berpindah tongkat estafet kepada RedBird. Dibeli pada bulan Januari dengan harga sekitar 4 juta euro, Lazetic sebagian besar bermain dengan tim Primavera, mengumpulkan 5 penampilan dan satu assist.
Marko Lazetic diprediksi akan dipinjamkan ke tim papan tengah untuk mengakumulasi menit bermain dan beradaptasi lebih jauh dengan liga Italia, mengingat dia jarang terlihat di Primavera dan ada periode aklimatisasi. Bicara soal Marko Lazetic, pemain berusia 18 tahun itu memiliki karakteristik yang dinilai lebih mirip Zlatan Ibrahimovic ketimbang Dusan Vlahovic. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Darko Kovacevic, eks penyerang Serbia yang pernah berkiprah di Liga Italia bersama Juventus dan Lazio.
Marko Lazetic merupakan permata terbaru sepak bola Serbia. Mengutip laporan, La Gazzetta dello Sport, AC Milan sukses merekrut Marko Lazetic dari Red Star Belgrade pada Januari 2022 lalu. Biaya transfer penyerang berusia 18 tahun tersebut sebesar empat juta euro (sekitar 64,5 miliar rupiah), plus bonus senilai 1 juta euro.
“Apakah Lazetic adalah (Dusan) Vlahovic baru? Saya bilang dia lebih mirip Ibrahimovic,” ujar Darko Kovacevic dikutip Milan Reports dari La Gazzetta dello Sport . “Saya paham ini adalah perbandingan yang lebih berat. Namun, terkait karakteristik dia sangat mengingatkan saya kepada Zlatan, tinggi, tapi sangat lincah, dan mampu melakukan hal hal hebat dari sisi teknik,” tutur Kovacevic lagi. “Tentu dia masih 18 tahun dan masih terlalu dini mengatakan apakah dia akan mampu mencapai level tertentu. Namun, fakta bahwa Milan fokus kepadanya sudah menjelaskan itu. Dia punya potensi pemain besar,” kata Kovacevic.
Marko Lazetic mengenakan kostum bernomor punggung 22 di AC Milan. Nomor 22 di masa lalu begitu identik dengan Ricardo Kaka, peraih Ballon d’Or 2007 yang mengantar AC Milan juara Liga Italia 2003 2004 dan menjadi kampiun Liga Champions 2007. Kaka yang menjadi salah satu idola Lazetic selain Cristiano Ronaldo dan Ibrahimovic, menjadi alasan utama Marko Lazetic memilih nomor 22 di Milan.
Begitu kuatnya aura potensi yang dimilikinya sampai sampai saat dia belum sempat memakai atau berfoto memamerkan nomor 22 AC Milan, Marko Lazetic disebut sudah menerima “godaan” dari Sampdoria, Januari lalu. Saat itu, Sampdoria yang dilatih Marco Giampaolo, eks pelatih AC Milan musim 2019 2020, dikabarkan berminat meminjam Marko Lazetic sampai akhir musim Liga Italia 2021 2022. Berdasarkan laporan Tuttomercatoweb , Sampdoria memerlukan tambahan amunisi ofensif usai melepas Ernesto Torregrossa ke Pisa saat itu.
Walau begitu, “rayuan” Sampdoria tegas ditolak Milan. Klub beralias I Rossoneri (Si Merah Hitam) menghendaki Marko Lazetic berkembang dalam pengawasan striker senior kenyang pengalaman seperti Ibrahimovic dan Olivier Giroud. Belakangan, wacana untuk meminjamkan Lazetic kembali mengemuka.