Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menyebut gejala umum yang dirasakan pasien Covid 19 varian Omicron adalah batuk dan gatal tenggorokan. Seperti terlihat di RSUP Persahabatan, menurut Erlina, minim sekali pasien yang merasakan gejala demam. Jumlah pasien yang merasakan deman bahkan tidak lebih dari 20 persen dari total pasien Omicron di rumah sakit pemerintah itu.
"Ternyata yang banyak itu adalah gejala batuk dan nyeri tenggorokan." "Nyeri tenggorokan dan batuk gatal tenggorokan Ini adalah gejala yang khas dari Omicron." "Berbeda dengan Alfa, Beta, dan Delta, itu biasanya entry point nya atau gejalanya adalah demam."
"Demam yang kami dapatkan di rumah sakit kami itu hanya 18 sampai 20 persen (dari jumlah total pasien Omicron yang dirawat)," kata Erlina, dikutip dari Kompas TV, Jumat (28/1/2022). Erlina menyebut pasien Omicron tidak ada yang merasakan sesak di dada. Bahkan juga tidak ada yang memerlukan bantuan oksigen.
"Kemudian juga tidak ada yang sesak, tidak ada yang butuh oksigen, baik yang terkonfirmasi positif maupun yang probable." "Itu menunjukkan keterlibatan atau kerusakan parunya nggak ada," jelas Erlina. Menurut Erlina, mayoritas pasien Omicron hanya mengeluhkan gejala yang muncul di bagian saluran napas atas.
"Itu terjadi karena Omicron ini, dari data data yang ada, memang menunjukkan bahwa berkembang biaknya atau replikasi itu ada di saluran napas atas, tidak sampai ke bawah." "Kalaupun sampai ke bawah itu sedikit saja, tidak sampai 20 persen." "Itulah makanya kenapa kemudian gejalanya ringan ringan saja," lanjut Erlina.
Jadi, tegasnya, pasien Omicron tidak selalu mengeluhkan demam dan sesak napas. "Jadi kalau ada yang bergejala gejala batuk dan gatal tenggorokan, apalagi memiliki riwayat kontak dengan pasien Omicron, maka segera saja memeriksakan diri," pinta Erlina. Simak cara akses layanan telemedicine Isoman (Isolasi Mandiri) bagi pasien terkonfirmasi Covid 19 varian Omicron.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis bagi para pasien. Mengutip , layanan ini terhubung dengan dengan 17 platform telemedicine. Yakni Aido Health, Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, dan Lekasehat.
Juga LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, dan YesDok. Layanan ini dapat diakses melalui situs Terkait dengan prosedur layanan, Kemenkes menjelaskan tata cara memperoleh layanan telemedicine Isoman:
Pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes. Jika hasil tes PCR positif: laboratorium penyedia layanan tes Covid 19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes (NAR), kemudian pasien akan menerima pesan WhatsApp (WA) dari Kemenkes RI secara otomatis. Jika tidak mendapatkan WA pemberitahuan: pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id.
Setelah memperoleh WA pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 17 layanan telemedicine, caranya: Klik tautan yang ada di pesan WA dari Kemenkes atau di tautan yang muncul saat pengecekan NIK mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id/panduan. Ini dilakukan agar pasien bisa konsultasi dan dapat paket obat gratis.
Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien. Resep dapat ditebus melalui https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat. Catatan: hanya pasien dengan kategori layak isoman (dengan kondisi tanpa gejala atau ringan) yang akan mendapatkan obat dan vitamin secara gratis.
Adapun paket obat gratis yang disediakan adalah: 1. Paket A untuk pasien tanpa gejala: Multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet; dan 2. Paket B untuk pasien bergejala ringan: Multivitamin C, B, E, dan Zinc 10 tablet, Favipiravir 200mg 40 kapsul, atau Molnupiravir 200 mg – 40 tab dan parasetamol tablet 500mg (jika dibutuhkan).