2 Contoh Khutbah Jumat tentang Persiapan Bekal sebelum Kematian, Dilengkapi Hadis dan Ayat Alquran

Khutbah Jumat adalah bagian dari kegiatan salat Jumat untuk menyampaikan ajaran Islam kepada jamaah salat Jumat. Khatib akan menyampaikan Khutbah Jumat setelah muadzin mengumandangkan adzan. Kemudian, setelah serangkaian adab Khutbah Jumat pertama, khatib duduk sebentar lalu menyampaikan Khutbah Jumat yang kedua, dikutip dari .

Berikut ini contoh Khutbah Jumat berjudul "Mempersiapkan bekal sebelum kematian". Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

“Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa kepada Nya; dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102) Shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya. Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini selama pandemi Covid 19. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian. Dalam Surat Al Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada Nyalah kamu dikembalikan." Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini. Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al Mulk ayat 1 2, Allah berfirman: 1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sebaik baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit." Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin.

Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita. Menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya." (HR. Muslim).

Berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.” Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal." (HR. Ahmad dan Tirmidzi) Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah. Berikut ini contoh Khutbah Jumat kedua, lanjutan dari Khutbah pertama di atas. Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa Mu segala apa yang terjadi pada hamba Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan Mu menjadikan hamba Mu semakin pandai bersyukur.

Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami dijalan Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia Mu kepada keluarga dan anak anak kami, ya Allah Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa menempatkan Mu ditempat yang paling agung, karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada Engkau ya Allah. Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan lembaran lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami.

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas budi, ya Allah. Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur Mu ya Allah Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan kewajiban Mu ya Allah

Jadikanlah kami orang orang yang istiqamah dijalan Mu, ya Allah. Anugerahkanlah segala kemuliaan Mu kepada hamba Mu ini, ya Allah. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *